MEDIA DORAEMON BOARD DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN BASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT
6/25/2019
Add Comment
MEDIA DORAEMONB DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN BASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang II
Tujuan penyelenggaraan pendidikan di tingkat Sekolah Dasar adalah untuk
memberikan bekal yang disesuaikan dengan karakteristik usia anak dan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.ik. Keberhasilan pendidikan sangat dipengamhi oleh proses belajer mengajar di sekolah walaupun tidak sepenuhnya karena pada hakikatnya pendidikan itu tidak hanya di sekolah melainkan di dalam keluarga dan juga
lingkungan masyarakat, II
Dalam proses pembelajaran di sekolah ada beberapa komponen yang
saling terkait, antara lain : guru (pendidik), siswa (peserta didik), materi (bahan), media (alat/sarana) dan metode. Guru diharapkan dapat menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran dan sebagai fasilitator, guru juga hams dapat merangsang dan mengarahkan siswa untuk mempelajari apa yang
seharusnya dipelajari. Beberapa faktor ) ang mempengaruhi hasil belajar sisv a
antara lain• sarana prasarana. kondisi siswa tingkat kecerdasan siswa dan kompetensi yang dimiliki oleh guru. Hal tersebut memmtut kemahiran dan kecerdasan guru untuk memanfaatkan berbagai pendekatan dan metode serta menggunakan media/alat peraga tertentu yang sesuai untuk materi pembelajaran saat itu yang dapet menumbuhkan motivasi minat pengetahuan dan keterampilan siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna
Banyak djjnmpai pencapaian basil belajar yang tidak optimal di dalam sebuah pembelaj aran. Hal ini ditandai dengan siswa merasa cepat bosan d~dak aktif dalrun proses pembelajaran hasil belsjar sisv a juga cukup rendah. Salah satu upaya yang dilakukan guru 'untuk membuat siswa tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran terse. adalah dengan menggunakan media pembelajsran yang inovatif khususnya dalam proses pembelajaran Matematika di Sekolah
Dasar. II
Dalam proses pembelajaran diharapkan adan a suasana pernbelajaravang
akan mampu mengekplorasi kemampuan siswa secara aktif. Kenyataannya hanya
beberapa siswa saja yang akti edangkan siswa yang lainnya terkesan pasif. Hal tersebut sering terjadi pada proses pembelajaran Matematika materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di kelas IV (empat) SDN 102094 Paya Pinang. Pada materi
tersebut, siswa sering kesulitan memahami konsep operasi hitung bilangan bu.lat
yang memuat bilangan positif dan negatif Materi tersebut dianggap sebagai rnsep ilmu yang sulit bagi siswa dan berpengaruh pada basil belajar. Hal tersebu.t
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel l. l
Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
No
Ketuntasan
Frekuensi
Persentase
1 Tuntas 3 25%
2 Tidak Tuntas 9 75%
Rata-rata 52.91
Nilai Maksimal 70.00
Nilai Minimal 20.00
Rendahnya data hasil belajar siswa pada materi tersebut karena penggunaan media pembelajaran yang tidak optimal. Metode ceramah yang domi.nan clan penggunaan media yang sangat minim membuat siswa merasa bosan dan terlihat kurang antusias dalam pembelajaran, Selain hasil belajar yang ren •• keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga rendah. Perlu model strategi clan media pembelajaran yang sesuai agar siswa dapat aktif dalam pembelajaran dan menguasai materi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran matematika mater' operasi hitung bilangan bulat masih belum mencapai target yang diharapkan. Ketuntasan belajar hendaknye mencapai 75 % atau minimal siswa telah menguasai kompetensi dan mencapai KKM (70 00). Akti itas belajar siswa juga masih kurang dan kondisi yang ideal yakni masih kurang dari 70% siswa yang aktif dalam proses pembelajaran.
Melihat kondisi yang demikian guru mencoba merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan kemudian berkonsultasi dengan be.apa rekan sejawat dan mencoba untuk memperbaharui media yang digunakan dalam pembelajaran Maternatika materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di kelas IV SDN 102094 Paya
Pinang.
Guru if udian terdorong untuk melakukan penelitian inovasi
pembelajaran sebagai usaha perbaikan kualitas proses dan basil pembelajaran dengan judul ;
'PENGGUNAAN MEDIA DANBOEMON BOARD DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT KELAS IV SDN 102094 PAY A PIN ANG' .
A.l. Identifikasi Masalah
Berdasarkaa latar belakang di atas, guru mengadakan kajian av al tentang kondisi pembelajaran di kelas IV. Dari kajian tersebut, terungkap masalah- masalah yang terjadi pada pembelajaran tersebut - aim :
a. Rendahnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika
b. Kemampuan awal siswa dalam memahami konsep bilangan bulat masih rendah
c. Kuranguya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
d. Proses pembelaj aran berpusat pada guru, interaksi antara guru dan siswa kurang
e. Media pembelajaran yang digunakan kurang inovatif
f. Hasil nilai ulangan harian siswa belum memuaskan yaitu hanya 25 % dari
12 orang jumlah siswa kelas IV yang dapat rnencapai KKM {70 00)
sedangkan 75 % yang lainnya belum mencapai KKM. A.2. Analisis Masalah
Dari masalah-masalah yang (ldentifikasi guru melaknkan analisis
masalah. Dan analisa masalah tersebut adalah :
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah
b. Siswa kurang fokus saat mendengarkan guru. menerangkan materi
pembelajaran m
c. Siswa kurang antusias dalam proses pembelajaran
d. kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
e. Guru kurang memberikan kesempatan bertan a kepada sisv a
f. Guru tidak menggunakan media yang tepat dalam proses pembelajaran
A.3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan basil analisis masalah ang ditemukan maka guru mencari solusi yang dapat dilakukan dalam perbaikan pembelajaran, Alternatif yang dapat dilakukan antara lain :
a. Guru memberikan motivasi yang dapat menumbuhkan minat belajar
.wa
b. Menggunakan metode/model pembelajaran yang sesuat dengan
karakteristik siswa
c. Menggunakan media yang sesuai dengan materi pelajaran d. Memberikan kesernpatan kepada siswa untuk bertanya
Dari beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut untuk perbaikan pembelajaran dapat menerapkan model pembelaiaran yang ber ariasi dan Ino atif, seperti model pembelajaran kooperatif kolaboratif kuantum tematik dan lain- lain . Selain model pembelaiaran penggunaan media juga hams diperhatikan dalam proses pembelajaran .. Media dapat berupa bahan manipulatif Tangga Garis bilangan balok garis bilangan manik-manik dan lain-lain.
Dari beberapa alsernatif model dan media pembelajaran, guru menggunakan media Danboemon Board sebagai prioritas pemecahan masalah untuk perbaikan pembelajaran siswa, Danboemon Board rnempakan modifikasi dari Balok Garis Bil an.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan altematif dan prioritas pemecahan masalah dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
m
a Bagaimana pemanf aatan media Donboemon Board dapat meningkatkan
akti itas belajar siswa dalam proses pembelajaran Matematika materi
Operasi Hitung Bilangan Bulat di kelas IV SDN 102094 Paya Pinang ?fJ
b. Apakah pemanfaatan media Danboemon Board dapat meningkatkan hasil belajar sisv a kelas IV SON 102094 Paya Pinang pada mata pelajaran Matematika materi Operasi Hitung Bilangan Bulat?
C. Tujuan
Secara umum penelitian inovasi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan keaktif dan hasil belaiar siswa kelas IV SDN 102094 Paya Pinang. Secara khusus penelitian ini ditujukan untuk :
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SON 102094 Pa a Pinang siielah menggunakan media 1 anboemon Board pada mata pelajaran Matematika materi Operasi Hitung Bilangan Bulat.
2. Unruk meningkatkan keaktifan sis a dalam proses pembelajaran matematika materi bilangan bulat melalui pemanfaatan media Danboemon Board.
3. U ntuk memperbaiki kinerja guru dalam melakukan inovasi pem belaj aran Matematika pada siswa kelas IV SDN 102094 Paya Pinang dengan memanfaatkan media Danboemon Board.
D. Manfaat
Hasil inovasi pembelajaran ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak
yang menggunakannya dan atau terlibat dalam pelaksanaannya antara lain :
1. Bagi guru, pengalaman melakukan ino asi pem belajaran Matematika di Sekolah Dasar ini akan menjadi pengalaman a\: al untuk dapat melakukan penemuan atau pembaharuan media pembelajaran yang dapat menunjang aktivitas pembelajaran.
2. Bagi siswa yang terlibat dalam inovasi pembelajaran ini diharapkan akan tennotivasi dan aktif mengikuti pembelajaran Matematika sehingga berdarnpak pada peningkatan hasil belajar dikemudian hari,
5
3. Bagi Sekolah, kinerja inovasi pembelajaran yang dilakukan guru dapat meningkatkan kualitas penyelcnggaran pcndidikan khususnya di SON
102094 Paya Pinang.
6
fJ
BABII
LANDASAN TEORI A. Konsep I Teori Yang Melandasi Karya Inovasi
A. 1. Hakikat Belaj ar
Pengertian belajar menurut Catharina (2006: 2) ' Belajar adalah proses penting bagi perubahan piiaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan, Menurut Riyanto ( 2009: 6) belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan tetapi juga meliputi fungsi-fungsi seperti skill persepsi emosi, proses berpikir sehingga
dapat menghasilkan perbaikan performansi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan usaha yang sengaja dilaknkan dengan tujuan untuk mencapai kompetensi keterampilan dan sikap yang lebih baik dan permanen sebagai basil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan : alui tahapan-tahapan tertentu.
Belajar berkaitan erat dengan usaha pembelajaran. Pembelajaran adaJah upaya ang dilakukan untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dengan maksud tercipta proses belajar yang lebih efisien da fektif.
Pembelajaran menumt Anitah (2014: Ll8) adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan be lajar. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dengan siswa dan juga seluruh komponen surnber belajar yang menjadi sarana belajar untuk mencapai
tujuan yang yang diharapkan,
D
Dalam penelitian ini, aktivitas siswa dalam proses pem belajaran
merupakan segala tindakan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran, Untuk mengetahni aktivitas siswa peneliti membuat lembar pengamatan akti itas siswa yang meliputi •
1. Keaktifan bertanya/berpendapat
2. Keaktifan dalam mengerjakan tugas
3. Antusias dalam mengikuti pembelajaran
4. Keaktifan dalam melakukan kegiatan pembelajaran
7
•Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam suatu pembelajaran.
Hasil belajar dilihat pada akhir pembelajaran. Di akhir pembelajaran guru memberikl evaluasi dan dari e aluasi tersebut basil belajar siswa dapat diketahui. Dari sisi guru kegiatan mengajardiakhiri dengan proses evaluasi, Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirrr a pengajaran dari proses belajar fig dapat menunjukkan ketuntasan belajar sesuai dengan ketentuan yang ada.
Menurut Sudjana ( 2014: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mcnerirna pengalaman belajarnya.
Hasil belajar meru akan salah satu indikator pencapaian tujuan
pembelajaran. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain a) Faktor indi idu yaitu kematangan/pertumbuhanan, kecerdasan I intelegensi, latihan I ulangan, motivasi dan sifat-sifat pribadi seseorang, b) faktor sosial yaitu keadaan keluarga guru dan cara mengajar alat pengajaran, motivasi sosial
Iingkungan dan kesempatan, II
A.2. Hakikat Pembelajaran Matematika Di SD
Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemam uan berhitung, mengukur menurunkan dan 1ijggunakan rumus matematika yang di(!erlukan dalam kehidupan sehari-hari, Ciri-ciri khusus Matematika antara lain abstrak deduktif, konsisten hierarkis dan logis. Soedjadi dalarn Muhsetyo (2017: 1.2) menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta konsep operasi dan prinsip, Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari dan pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap matematika.
Menurut Turmudi ( 2009: 8) vis• atematika sekolah didasarkan kepada belajar matematika dengan pemahaman, Belajar matematika dengan pemaharnan menjadikan siswa mampu menerapkan prosedur konsep-konsep dan proses
matematika. Pernahaman pada konsep matematika sangat penting ditekankan pada saat pembelajaran. Jika konsep sudah dikuasai oleh siswa maka akan sangat mudah bagi sisv •a untuk mempelajari matematika Tantangan bagi guru adalah
8
Ill
memilih model pembelajaran dan media pcmbclajaran yang tepat sehingga
pembelajaran matematika itu dapat menarik, mudah dipahami, menggugah semangat, dan memotivasi siswa untuk terlibat dan pada akhimya menjadikan
siswa yang cerdas matematika dan dapat meningkatkan basil belajar matematika.
IJ
A.3. Bilangan Bulat
!Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah ( 0 1 2,3 4 .... ) dan negatifn a ( -
1 -2 -3, ... : -0 adalah sama dengan O sehingga tidak lagi dimasukkan secara
terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan..
Gambar 2.1
!Bilangan Bulat
')
nr
Dalam kehidupan sehari-ha • ering kita dengar pernyataan-pernyataan berikut : a) hutang 1000 rupiah• b) Enam derajat di bawah nol: c) 150 meter di bawah permukaan laut,
Pemyataan tersebut merupakan bentuk aplikasi dari bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari. Hutang 1000 rupiah menyatakan - 000, enam derajat di bawah nol menyatakan -6, 150 meter di bawah permukaan laut menyatakan -150.
Operasi hitung bllangan bulat mulai difrkenalkan kepada siswa sekolah dasar kelas TV ( Em pat ) . Pada siswa tersebut masih dalam taraf berpikir konkret sehingga pendekatan yang harus dilakukan j3rus sesuai dengan perkembangan mental anak di usia antara l O - 11 tahun. Untuk mengenalkan konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat dilakukan melalui tiga
9
tahap yaitu : 1) tahap pengenalan konsep secara konkret, 2) tahap pengenalan
konsep secara semi konkret atau semi abstrak dan j tahap pengenalan konsep secara abstrak. Pada tahap pertama dapat digu.na\r pendekatan himpunan yaitu
menggunakan alat peraga manik-manik dan pendekatan hukum kekekalan anjang yaitu menggunakan alat peraga balok garis bilangan, pita bilangan atau tangga garis bilangan. Pada tahap kedua proses pengerjaan operasi hitung dengan enggunakan garis bilangan dan pada tahap ketiga sis, a diperkenalkan dengan
konse -konse operasi hitung yang bersifat abstrak ( Muhsetyo, 2017; 3. JO).
a
A.5. Media Pembelajaran
Menurut Heinich dkk dalam Anitah (20]4: 6.3) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Iatin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan ( a sourc dengan penerima pesan ( a receiver).
Dalam proses pembelajaran ada pesan-pesan yang harus dikomunik an
oleb guru sebagai sumber pesan kepada penerima pesan yaitu siswa, Pesan tersebut mernpakan isi dari suatu topik pembelajaran, Agar pesan tersebut dapat
.rima dengan baik oleh siswa maka guru tersebut akan menyampaikannya rnelalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut dengan metode.
Penggunaan media pembelajaran hams disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran .. Penggunaaniedia yang berlebihan dapat mengaburkan tujuan dan isi pembelajaran, Ada dua jenis media yang dapat digunakan dalam proses pernbelajaran yaitu :
a) Media siap pakai (Media by utilization)
Media siap pakai adalah media yang sudah siap atau tersedia untuk digunakan dalam proses p belajaran. Media siap pakai ada yang dibeli di pasaran dan ada juga yang tidak dengan sengaja dirancang untuk pembelajaran namun dapat dimanfaatkan untuk pencapaian kompetensi pembelajaran. Media yang dibeli memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan media yang tidak dengan sengaja dirancang untuk digunakan biasanya ada di lingkungan sekitar
10
tidak perlu dibeli. Misalnya tumbuhan yang tumbuh di lingkungan sekolah dan lain-Jain.
b) Media buatan ( m 'a by deign)
Media buatan (media by design) adalah media yang dengan sengaja dirancang dan dip iapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi/tujuan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan dengan memanfaatkan bahan-bahan )•ang ada dan tersedia di lingkungn ifitar. Dapat juga memanfaatkan bahan-bahan bekas sehingga tidak terkendala dengan biaya yang cukup mahal. Untuk itu diperlukan kreativitas dari guru untuk berino asi dalam mendesain media yang sesuai dengan tujuan kompetensi pembelaj aran .
Media yang akan digu.nakan dalam penelitian ini merupakan media by design yang dalam proses pembuatann a melibatkan sis a dan juga dengan memanfaatkan bah-bahan yang tersedia di sekitar, Bahan-bahan yang diperlukan juga bisa dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi, Dengan melibatkan siswa dalam proses pembuatannj a kita dapat melatih mereka untuk berkreasi dan berinovasi dalam pemanfaatan bahan-bahan bekas. Media yang akan digunakan oleh peneliti terdiri dari dua bagian yaitu • 1)
board ( papan bilangan ) 2) danboemon yaitu boneka doraemon dari kardus,
m
Board atau papan bilangan merupakan modifikasi dari Balok garis
bilangan yang la im digunakan dalam pembelajaran Matematika untuk mareri ope • hitung bilangan bulat, Balok Garis bilangan biasanya terbuat dari kayu dan pada bagian atasnya diberi lubang-lubang skala untuk pijakan model, model bisa berupa wayang-wayangan atau lainnya, Panjang alat ini kurang lebih 1 5 m. Proses pem buatannya me ski sederhana nam un tetap memerlukan keahlian tertentu. Prinsip kerja balok garis bilangan berpedoman pada hukum kekekalan panjang bahwa "panjang keselu.ruhan sama dengan panjang masing-masing bagian-bagiannya".
11
Untuk ino asi pembelajaran di kelas IV SDN I 02094 Paya Pinang, peneliti membuat sebuah papan bilangan dari styrofoam board dengan background kartun Doraemon. Styrofoam board menjadi pilihan dikarenakan bahan tersebut harganya murah dan dapat dengan mudah dijumpai. Styrofoam merupakan bahan ringan sehingga memudahkan untuk dibav a di dalam tas oleh siswa. Styrofoam dapat diganti dengan bahan lain misalnya kertas karton, kertas bekas jilid sampul dn lain-lain terganmng dengan ketersediaan bahan. Jika pada media balok garis bilangan yang terbuat dari kayu hanya digunakan I didemonstrasikan di depan kelas dan tentu saja apabila siswa yang mendemonstrasikan maka hams bergantian, Dengan memodifikasi baJok garis
bilangan menjadi papan bilangan dengan menggunakan styrofoam diharapkan
sisv a dapat langsung mendemonstrasikan atau mencoba memainkan alat ini dalam sebuah kelompok kecil dan tidak lagi Iiams bergiliran menunggu teman yang lain.
Sebagai model unmk peragaan pada papan bilangan doraemon peneliti menggunakan boneka doraemon yang terbuat dari kardus. Donboard disebut juga Danboru dalam bahasa Jepang yang artinya kardus, Denbo merupakan boneka yang terbuat dari kardus.
Gambar2.2
Danbo boneka kardus
Doraemon sendiri juga rnerupakan tokoh kartun Jepang yang sudah sangat dikenal oleh seluruh masyarakat luas terutama anak-anak. Boneka dornemon yang terbuat dari kardus kemudian diberi nama danboemon. Danbijmon dapat
digunakan sebagai model untuk Papan Bilangan pada proses pembelajaran
12
matematika materi operasi hitung bilangan bulat, Pembuatan Board Doraemon dan Danboemon melibatkan siswa sehingga dapat melatih dan mengembangkan kreativitas siswa dalam menghasilkan sebuah karya, dan siswa akan semakin termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan karya mereka sendiri,
Gambar 2.3
Proses pem buatan media
II
A.5. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan pola atau rencana yang digunakan oleh guru untuk melakukan serangkaian kegiatan dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran. Jenis-jenis model pembelajaran antara lain• belajar kolaboratif belajar kuantum, belajar kooperatif belajar tematik da in-lain.
Anitah ( 2014: 3.7) mengemukakan bah, a belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan kegiatan bclajamya sendiri clan juga anggota yang lain. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dibagi dalam beberapa kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan minimal 2 siswa, Setelah menerima
pembelajaran dari guru kelompok-kelompok tersebut berdiskusi dan menyelesaikan masalah atau tugas secara bekerja sama dengan tujuan agar sernua anggota kelompok dapat berhasil memahami materi pelajaran.
13
Model
•pembelajaran Think-Pair Share (TPS) merupakan su.atu model
pembelajaran kooperatif dimana siswa diberi kesempatan untuk berpikir mandiri dan sating membantu dengan teman lainnya. Model TPS adalah model pembelajaran dif:an pola kerjasama dengan teman sebangku. Model pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan kolegan ra di Universitas Maryland. Arends dalam Triyanto (2009: 81) rnenyatakan bahwa think-pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk mernbuat rariasi suasana pola diskusi kelalfembelajaran TPS membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab individu dan memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu dengan teman sebangku atau pasangannya,
B. Basil lnovasi Yang Relevan
Penelitian ini merupakan pembaharuan dari ino asi pembelajaran lainnya. Ada beberapa media pembelajaran yang menginspirasi peneliti untuk mengembangkan media danboemon board. Hasil inovasi yang relevan dengan media yang peneliti buat antara lain :
a. Media Balok B ilangan hasil mo ast dari Zainuddin, S.Pd
(http:/ /redaksij urnalpendidikan. blogspot.co.id/2010/03/pen ggunaan-balok-
garis~bilangan~pada.hllnl
Gambar 2.4
Balok Bilangan
14
b. Media Turts Jiang karya ino asi pembelajaran dad Rita Eryani, S.Pd finalis lomba kar a ino asi pembelajaran tahun 2016 ( Wasito dkk, 2017:
67)
c. Timbangan Bilangan (bttps://www.kompasiana.com/zaharafa/penerapan- alat-peraga-timbangan-bilangan-pada-pem.belajaran-
m.atem.atika 5979f3fa2ced9708aa78c552)
Gambar 2.5
Timbangan Bilangan
Ada beberapa persamaan clan perbedaan dari ketiga karya movasi tersebut dengan karya inovasi yang peneliti buat, Persamaan dari karya inovasi tersebut dengan karya inovasi yang peneliti buat adalah sama-sama menggunakan prinsip
hukum kekekalan paniang dan merupakan bentuk lain dari garis bilangan dengan cara penggunaan yang hampir sama, Perbedaannya ada pada bahan dan cara pembuatannya.Persamaan dapat dijadikan ragam pilihan dalam memanfaatkan inovasi karya pembelajaran tersebut untuk tercapainya tujuan pe.elajaran dan
perbedaan merupakan karakteristik tersendiri bagi setiap karya inovasi
pembelaj aran.
15
BAB III
KARYAINOVASIPEMBELAJARAN
A. Ide Dasar
Pembelajasan sebaikn a dilakukan dengan suasana ang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan malas-malasan dahilJ mengikuti proses pembelajaran sehingga basil. belajar akan menjadi optnnal. Oleh karena itu guru hams dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi kelas,
Pembelajaran matematika di kelas IV SDN 102094 Paya Pinang pada
II
materi operasi hitung bilangan bulat dianggap sebagai materi yang sulit. Banyak
persoalan yang muncul pada saat siswa menyelesaikan soal-soal, Pemahaman konsep dari buku panduan tidak terlalu °jjbantu siswa dikarenakan konsep yang diberikan merupakan semi konkret yaitu menggunakan alat peraga garis bilangan, Dalam kondisi ang seperti ini sulit diharapkan siswa memperoleh hasil belajar yang optimal.
Guru ingin menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga menumbuhkan minat siswa untuk aktif dalam pembelajaran, Guru juga ingin agar siswa dapat dengan mudah memahami konsiJyang dipelajari dengan memberikan penjelasan dan menanamkan pengertian pembelajaran matematika materi operasi hi tung bilangan bulat secara konkret,
Untuk mencapai hal tersebut guru mempunyai ide untuk menggunakan danboemon board yaitu papan bilangan yang bemuansa doraemon dan boneka kardus doraemon. Karakter doraemon yang familiar diharapkan dapat disukai oleh SlS" a.
II
B. Rancangan Karya lnovasi Pembelajaran
Pada pembelajaraa materi operasi hitung bilangan bulat guru merancang sebuah Board atau papan yang berbahan dasar kertas karton dengan kotak-kotak yang berisi bilangan bulat berlatar belakang gambar kartun doraemon. Rancangan ini merupakan modifikasi dari balok garis bilangan. Selain papan bilangan
16
diperlukan sebuah model yang digunakan sebagai alat peragaan. Model yang digunakan adalah sebuah boneka kardus Doraemon atau discbut juga Danboemon. Peneliti kemudian memberi nama media ini Danboemon Board yang artinya Papan Bilangan dengan Boneka Kardus Doracmon.
Dalam menyelesaikan soal siswa diarahkan scperti melakukan suatu permainan dengan aturan tertentu. Dengan pembelajaran yang demikian diharapkan siswa menjadi aktif dan pemahaman konsep siswa menjadi lebih optimal.
Alat dan Bahan
Media pembelajaran ini terdiri alas papan bilangan ( Board) dan model peragaan yaitu Boneka kardus Doraemon ( Danboemon ). Alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan media ini adalah sebagai berikut :
I. Papan bilangan (Board):
l) Kertas
2) Laptop I Komputer dan Printer
3) Gambar Kartun Doraemon
4) Kertas jilid backover bekas/ Karton ubi/styrofoam board
5) Lem
2. Danboemon :
1) Karton/ kertas jilid backover bekas
2) Pola Danboemon
3) Double tape I lem
4) Gunting I Cutter
C. Proses Pcncmuan I Pembaharuan
Cara pembuatan media ini sangat mudah dan bahan-bahan yang digunakan juga bisa memanfaatkan bahan bekas yang ada di sckitar kita. Dalam proses pembuatannya dapat dilakukan bersama-sama dengan siswa sehingga dapat melatih kreativitas siswa dalam memanfaatkan bahan bekas. Adapun proses pembuatan media Danboemon Board adalah sebagai berikut :
1. Papan Bilangan (Board)
a. Siapkan gambar kartun doraemon yang bisa diunduh dari internet
17
Gambar3.l
Gambar Kartun doraemon
b. Edit gambar di Paint dan sisipkan bilangan bulat di dalam gambar, pindahkan gam bar ke microsoft word kemudian print out
Gambar 3.2
Tampilan di microsoft word
c. Siapkan kertas karton atau stryfoamboard dengan panjang 40 cm dan lebar 6 cm. Tempelkan hasil print out
Gambar3.3
Board Doraemon
18
2. Danboemon
Gambar 3.4
Danboemon
a. Bual pola danboemon. pola bisa didownload dari internet. Print out dcngan menggunakan kertas A4. Tempelkan Pola danboemon pada kertas jilid backover
atau kertas karton
Garn bar 3.5
Pola Danboemon
b.Gunting scsuai garis pola
c. Garis yang hi tam merupakan garis lipatan
d.Bcntuk dengan cara melipat dan beri lem bagian yang berwarna hitam, kemudian rekatkan tiap bagian sesuai dengan pola sehingga menjadi kepala, badan, tangan dan kaki
e. Satukan badan dengan kepala dengan memasukkan sisi s dan sisi r pada badan kc sisi s dan sisi r yang telah dilubangi di bagian kepala. Bisa juga dilem atau direkatkan dengan menggunakan double tape.
19
f. Satukan tangan dan kaki ke badan sesuai dengan pola
Gambar3.6
Danboemon Board
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang II
Tujuan penyelenggaraan pendidikan di tingkat Sekolah Dasar adalah untuk
memberikan bekal yang disesuaikan dengan karakteristik usia anak dan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.ik. Keberhasilan pendidikan sangat dipengamhi oleh proses belajer mengajar di sekolah walaupun tidak sepenuhnya karena pada hakikatnya pendidikan itu tidak hanya di sekolah melainkan di dalam keluarga dan juga
lingkungan masyarakat, II
Dalam proses pembelajaran di sekolah ada beberapa komponen yang
saling terkait, antara lain : guru (pendidik), siswa (peserta didik), materi (bahan), media (alat/sarana) dan metode. Guru diharapkan dapat menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran dan sebagai fasilitator, guru juga hams dapat merangsang dan mengarahkan siswa untuk mempelajari apa yang
seharusnya dipelajari. Beberapa faktor ) ang mempengaruhi hasil belajar sisv a
antara lain• sarana prasarana. kondisi siswa tingkat kecerdasan siswa dan kompetensi yang dimiliki oleh guru. Hal tersebut memmtut kemahiran dan kecerdasan guru untuk memanfaatkan berbagai pendekatan dan metode serta menggunakan media/alat peraga tertentu yang sesuai untuk materi pembelajaran saat itu yang dapet menumbuhkan motivasi minat pengetahuan dan keterampilan siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna
Banyak djjnmpai pencapaian basil belajar yang tidak optimal di dalam sebuah pembelaj aran. Hal ini ditandai dengan siswa merasa cepat bosan d~dak aktif dalrun proses pembelajaran hasil belsjar sisv a juga cukup rendah. Salah satu upaya yang dilakukan guru 'untuk membuat siswa tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran terse. adalah dengan menggunakan media pembelajsran yang inovatif khususnya dalam proses pembelajaran Matematika di Sekolah
Dasar. II
Dalam proses pembelajaran diharapkan adan a suasana pernbelajaravang
akan mampu mengekplorasi kemampuan siswa secara aktif. Kenyataannya hanya
beberapa siswa saja yang akti edangkan siswa yang lainnya terkesan pasif. Hal tersebut sering terjadi pada proses pembelajaran Matematika materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di kelas IV (empat) SDN 102094 Paya Pinang. Pada materi
tersebut, siswa sering kesulitan memahami konsep operasi hitung bilangan bu.lat
yang memuat bilangan positif dan negatif Materi tersebut dianggap sebagai rnsep ilmu yang sulit bagi siswa dan berpengaruh pada basil belajar. Hal tersebu.t
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel l. l
Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
No
Ketuntasan
Frekuensi
Persentase
1 Tuntas 3 25%
2 Tidak Tuntas 9 75%
Rata-rata 52.91
Nilai Maksimal 70.00
Nilai Minimal 20.00
Rendahnya data hasil belajar siswa pada materi tersebut karena penggunaan media pembelajaran yang tidak optimal. Metode ceramah yang domi.nan clan penggunaan media yang sangat minim membuat siswa merasa bosan dan terlihat kurang antusias dalam pembelajaran, Selain hasil belajar yang ren •• keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga rendah. Perlu model strategi clan media pembelajaran yang sesuai agar siswa dapat aktif dalam pembelajaran dan menguasai materi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran matematika mater' operasi hitung bilangan bulat masih belum mencapai target yang diharapkan. Ketuntasan belajar hendaknye mencapai 75 % atau minimal siswa telah menguasai kompetensi dan mencapai KKM (70 00). Akti itas belajar siswa juga masih kurang dan kondisi yang ideal yakni masih kurang dari 70% siswa yang aktif dalam proses pembelajaran.
Melihat kondisi yang demikian guru mencoba merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan kemudian berkonsultasi dengan be.apa rekan sejawat dan mencoba untuk memperbaharui media yang digunakan dalam pembelajaran Maternatika materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di kelas IV SDN 102094 Paya
Pinang.
Guru if udian terdorong untuk melakukan penelitian inovasi
pembelajaran sebagai usaha perbaikan kualitas proses dan basil pembelajaran dengan judul ;
'PENGGUNAAN MEDIA DANBOEMON BOARD DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT KELAS IV SDN 102094 PAY A PIN ANG' .
A.l. Identifikasi Masalah
Berdasarkaa latar belakang di atas, guru mengadakan kajian av al tentang kondisi pembelajaran di kelas IV. Dari kajian tersebut, terungkap masalah- masalah yang terjadi pada pembelajaran tersebut - aim :
a. Rendahnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran Matematika
b. Kemampuan awal siswa dalam memahami konsep bilangan bulat masih rendah
c. Kuranguya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
d. Proses pembelaj aran berpusat pada guru, interaksi antara guru dan siswa kurang
e. Media pembelajaran yang digunakan kurang inovatif
f. Hasil nilai ulangan harian siswa belum memuaskan yaitu hanya 25 % dari
12 orang jumlah siswa kelas IV yang dapat rnencapai KKM {70 00)
sedangkan 75 % yang lainnya belum mencapai KKM. A.2. Analisis Masalah
Dari masalah-masalah yang (ldentifikasi guru melaknkan analisis
masalah. Dan analisa masalah tersebut adalah :
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah
b. Siswa kurang fokus saat mendengarkan guru. menerangkan materi
pembelajaran m
c. Siswa kurang antusias dalam proses pembelajaran
d. kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
e. Guru kurang memberikan kesempatan bertan a kepada sisv a
f. Guru tidak menggunakan media yang tepat dalam proses pembelajaran
A.3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan basil analisis masalah ang ditemukan maka guru mencari solusi yang dapat dilakukan dalam perbaikan pembelajaran, Alternatif yang dapat dilakukan antara lain :
a. Guru memberikan motivasi yang dapat menumbuhkan minat belajar
.wa
b. Menggunakan metode/model pembelajaran yang sesuat dengan
karakteristik siswa
c. Menggunakan media yang sesuai dengan materi pelajaran d. Memberikan kesernpatan kepada siswa untuk bertanya
Dari beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut untuk perbaikan pembelajaran dapat menerapkan model pembelaiaran yang ber ariasi dan Ino atif, seperti model pembelajaran kooperatif kolaboratif kuantum tematik dan lain- lain . Selain model pembelaiaran penggunaan media juga hams diperhatikan dalam proses pembelajaran .. Media dapat berupa bahan manipulatif Tangga Garis bilangan balok garis bilangan manik-manik dan lain-lain.
Dari beberapa alsernatif model dan media pembelajaran, guru menggunakan media Danboemon Board sebagai prioritas pemecahan masalah untuk perbaikan pembelajaran siswa, Danboemon Board rnempakan modifikasi dari Balok Garis Bil an.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan altematif dan prioritas pemecahan masalah dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
m
a Bagaimana pemanf aatan media Donboemon Board dapat meningkatkan
akti itas belajar siswa dalam proses pembelajaran Matematika materi
Operasi Hitung Bilangan Bulat di kelas IV SDN 102094 Paya Pinang ?fJ
b. Apakah pemanfaatan media Danboemon Board dapat meningkatkan hasil belajar sisv a kelas IV SON 102094 Paya Pinang pada mata pelajaran Matematika materi Operasi Hitung Bilangan Bulat?
C. Tujuan
Secara umum penelitian inovasi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan keaktif dan hasil belaiar siswa kelas IV SDN 102094 Paya Pinang. Secara khusus penelitian ini ditujukan untuk :
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SON 102094 Pa a Pinang siielah menggunakan media 1 anboemon Board pada mata pelajaran Matematika materi Operasi Hitung Bilangan Bulat.
2. Unruk meningkatkan keaktifan sis a dalam proses pembelajaran matematika materi bilangan bulat melalui pemanfaatan media Danboemon Board.
3. U ntuk memperbaiki kinerja guru dalam melakukan inovasi pem belaj aran Matematika pada siswa kelas IV SDN 102094 Paya Pinang dengan memanfaatkan media Danboemon Board.
D. Manfaat
Hasil inovasi pembelajaran ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak
yang menggunakannya dan atau terlibat dalam pelaksanaannya antara lain :
1. Bagi guru, pengalaman melakukan ino asi pem belajaran Matematika di Sekolah Dasar ini akan menjadi pengalaman a\: al untuk dapat melakukan penemuan atau pembaharuan media pembelajaran yang dapat menunjang aktivitas pembelajaran.
2. Bagi siswa yang terlibat dalam inovasi pembelajaran ini diharapkan akan tennotivasi dan aktif mengikuti pembelajaran Matematika sehingga berdarnpak pada peningkatan hasil belajar dikemudian hari,
5
3. Bagi Sekolah, kinerja inovasi pembelajaran yang dilakukan guru dapat meningkatkan kualitas penyelcnggaran pcndidikan khususnya di SON
102094 Paya Pinang.
6
fJ
BABII
LANDASAN TEORI A. Konsep I Teori Yang Melandasi Karya Inovasi
A. 1. Hakikat Belaj ar
Pengertian belajar menurut Catharina (2006: 2) ' Belajar adalah proses penting bagi perubahan piiaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan, Menurut Riyanto ( 2009: 6) belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan tetapi juga meliputi fungsi-fungsi seperti skill persepsi emosi, proses berpikir sehingga
dapat menghasilkan perbaikan performansi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan usaha yang sengaja dilaknkan dengan tujuan untuk mencapai kompetensi keterampilan dan sikap yang lebih baik dan permanen sebagai basil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan : alui tahapan-tahapan tertentu.
Belajar berkaitan erat dengan usaha pembelajaran. Pembelajaran adaJah upaya ang dilakukan untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dengan maksud tercipta proses belajar yang lebih efisien da fektif.
Pembelajaran menumt Anitah (2014: Ll8) adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan be lajar. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dengan siswa dan juga seluruh komponen surnber belajar yang menjadi sarana belajar untuk mencapai
tujuan yang yang diharapkan,
D
Dalam penelitian ini, aktivitas siswa dalam proses pem belajaran
merupakan segala tindakan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran, Untuk mengetahni aktivitas siswa peneliti membuat lembar pengamatan akti itas siswa yang meliputi •
1. Keaktifan bertanya/berpendapat
2. Keaktifan dalam mengerjakan tugas
3. Antusias dalam mengikuti pembelajaran
4. Keaktifan dalam melakukan kegiatan pembelajaran
7
•Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam suatu pembelajaran.
Hasil belajar dilihat pada akhir pembelajaran. Di akhir pembelajaran guru memberikl evaluasi dan dari e aluasi tersebut basil belajar siswa dapat diketahui. Dari sisi guru kegiatan mengajardiakhiri dengan proses evaluasi, Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirrr a pengajaran dari proses belajar fig dapat menunjukkan ketuntasan belajar sesuai dengan ketentuan yang ada.
Menurut Sudjana ( 2014: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mcnerirna pengalaman belajarnya.
Hasil belajar meru akan salah satu indikator pencapaian tujuan
pembelajaran. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain a) Faktor indi idu yaitu kematangan/pertumbuhanan, kecerdasan I intelegensi, latihan I ulangan, motivasi dan sifat-sifat pribadi seseorang, b) faktor sosial yaitu keadaan keluarga guru dan cara mengajar alat pengajaran, motivasi sosial
Iingkungan dan kesempatan, II
A.2. Hakikat Pembelajaran Matematika Di SD
Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemam uan berhitung, mengukur menurunkan dan 1ijggunakan rumus matematika yang di(!erlukan dalam kehidupan sehari-hari, Ciri-ciri khusus Matematika antara lain abstrak deduktif, konsisten hierarkis dan logis. Soedjadi dalarn Muhsetyo (2017: 1.2) menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta konsep operasi dan prinsip, Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari dan pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap matematika.
Menurut Turmudi ( 2009: 8) vis• atematika sekolah didasarkan kepada belajar matematika dengan pemahaman, Belajar matematika dengan pemaharnan menjadikan siswa mampu menerapkan prosedur konsep-konsep dan proses
matematika. Pernahaman pada konsep matematika sangat penting ditekankan pada saat pembelajaran. Jika konsep sudah dikuasai oleh siswa maka akan sangat mudah bagi sisv •a untuk mempelajari matematika Tantangan bagi guru adalah
8
Ill
memilih model pembelajaran dan media pcmbclajaran yang tepat sehingga
pembelajaran matematika itu dapat menarik, mudah dipahami, menggugah semangat, dan memotivasi siswa untuk terlibat dan pada akhimya menjadikan
siswa yang cerdas matematika dan dapat meningkatkan basil belajar matematika.
IJ
A.3. Bilangan Bulat
!Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah ( 0 1 2,3 4 .... ) dan negatifn a ( -
1 -2 -3, ... : -0 adalah sama dengan O sehingga tidak lagi dimasukkan secara
terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan..
Gambar 2.1
!Bilangan Bulat
')
nr
Dalam kehidupan sehari-ha • ering kita dengar pernyataan-pernyataan berikut : a) hutang 1000 rupiah• b) Enam derajat di bawah nol: c) 150 meter di bawah permukaan laut,
Pemyataan tersebut merupakan bentuk aplikasi dari bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari. Hutang 1000 rupiah menyatakan - 000, enam derajat di bawah nol menyatakan -6, 150 meter di bawah permukaan laut menyatakan -150.
Operasi hitung bllangan bulat mulai difrkenalkan kepada siswa sekolah dasar kelas TV ( Em pat ) . Pada siswa tersebut masih dalam taraf berpikir konkret sehingga pendekatan yang harus dilakukan j3rus sesuai dengan perkembangan mental anak di usia antara l O - 11 tahun. Untuk mengenalkan konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat dilakukan melalui tiga
9
tahap yaitu : 1) tahap pengenalan konsep secara konkret, 2) tahap pengenalan
konsep secara semi konkret atau semi abstrak dan j tahap pengenalan konsep secara abstrak. Pada tahap pertama dapat digu.na\r pendekatan himpunan yaitu
menggunakan alat peraga manik-manik dan pendekatan hukum kekekalan anjang yaitu menggunakan alat peraga balok garis bilangan, pita bilangan atau tangga garis bilangan. Pada tahap kedua proses pengerjaan operasi hitung dengan enggunakan garis bilangan dan pada tahap ketiga sis, a diperkenalkan dengan
konse -konse operasi hitung yang bersifat abstrak ( Muhsetyo, 2017; 3. JO).
a
A.5. Media Pembelajaran
Menurut Heinich dkk dalam Anitah (20]4: 6.3) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Iatin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan ( a sourc dengan penerima pesan ( a receiver).
Dalam proses pembelajaran ada pesan-pesan yang harus dikomunik an
oleb guru sebagai sumber pesan kepada penerima pesan yaitu siswa, Pesan tersebut mernpakan isi dari suatu topik pembelajaran, Agar pesan tersebut dapat
.rima dengan baik oleh siswa maka guru tersebut akan menyampaikannya rnelalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut dengan metode.
Penggunaan media pembelajaran hams disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran .. Penggunaaniedia yang berlebihan dapat mengaburkan tujuan dan isi pembelajaran, Ada dua jenis media yang dapat digunakan dalam proses pernbelajaran yaitu :
a) Media siap pakai (Media by utilization)
Media siap pakai adalah media yang sudah siap atau tersedia untuk digunakan dalam proses p belajaran. Media siap pakai ada yang dibeli di pasaran dan ada juga yang tidak dengan sengaja dirancang untuk pembelajaran namun dapat dimanfaatkan untuk pencapaian kompetensi pembelajaran. Media yang dibeli memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan media yang tidak dengan sengaja dirancang untuk digunakan biasanya ada di lingkungan sekitar
10
tidak perlu dibeli. Misalnya tumbuhan yang tumbuh di lingkungan sekolah dan lain-Jain.
b) Media buatan ( m 'a by deign)
Media buatan (media by design) adalah media yang dengan sengaja dirancang dan dip iapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi/tujuan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan dengan memanfaatkan bahan-bahan )•ang ada dan tersedia di lingkungn ifitar. Dapat juga memanfaatkan bahan-bahan bekas sehingga tidak terkendala dengan biaya yang cukup mahal. Untuk itu diperlukan kreativitas dari guru untuk berino asi dalam mendesain media yang sesuai dengan tujuan kompetensi pembelaj aran .
Media yang akan digu.nakan dalam penelitian ini merupakan media by design yang dalam proses pembuatann a melibatkan sis a dan juga dengan memanfaatkan bah-bahan yang tersedia di sekitar, Bahan-bahan yang diperlukan juga bisa dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi, Dengan melibatkan siswa dalam proses pembuatannj a kita dapat melatih mereka untuk berkreasi dan berinovasi dalam pemanfaatan bahan-bahan bekas. Media yang akan digunakan oleh peneliti terdiri dari dua bagian yaitu • 1)
board ( papan bilangan ) 2) danboemon yaitu boneka doraemon dari kardus,
m
Board atau papan bilangan merupakan modifikasi dari Balok garis
bilangan yang la im digunakan dalam pembelajaran Matematika untuk mareri ope • hitung bilangan bulat, Balok Garis bilangan biasanya terbuat dari kayu dan pada bagian atasnya diberi lubang-lubang skala untuk pijakan model, model bisa berupa wayang-wayangan atau lainnya, Panjang alat ini kurang lebih 1 5 m. Proses pem buatannya me ski sederhana nam un tetap memerlukan keahlian tertentu. Prinsip kerja balok garis bilangan berpedoman pada hukum kekekalan panjang bahwa "panjang keselu.ruhan sama dengan panjang masing-masing bagian-bagiannya".
11
Untuk ino asi pembelajaran di kelas IV SDN I 02094 Paya Pinang, peneliti membuat sebuah papan bilangan dari styrofoam board dengan background kartun Doraemon. Styrofoam board menjadi pilihan dikarenakan bahan tersebut harganya murah dan dapat dengan mudah dijumpai. Styrofoam merupakan bahan ringan sehingga memudahkan untuk dibav a di dalam tas oleh siswa. Styrofoam dapat diganti dengan bahan lain misalnya kertas karton, kertas bekas jilid sampul dn lain-lain terganmng dengan ketersediaan bahan. Jika pada media balok garis bilangan yang terbuat dari kayu hanya digunakan I didemonstrasikan di depan kelas dan tentu saja apabila siswa yang mendemonstrasikan maka hams bergantian, Dengan memodifikasi baJok garis
bilangan menjadi papan bilangan dengan menggunakan styrofoam diharapkan
sisv a dapat langsung mendemonstrasikan atau mencoba memainkan alat ini dalam sebuah kelompok kecil dan tidak lagi Iiams bergiliran menunggu teman yang lain.
Sebagai model unmk peragaan pada papan bilangan doraemon peneliti menggunakan boneka doraemon yang terbuat dari kardus. Donboard disebut juga Danboru dalam bahasa Jepang yang artinya kardus, Denbo merupakan boneka yang terbuat dari kardus.
Gambar2.2
Danbo boneka kardus
Doraemon sendiri juga rnerupakan tokoh kartun Jepang yang sudah sangat dikenal oleh seluruh masyarakat luas terutama anak-anak. Boneka dornemon yang terbuat dari kardus kemudian diberi nama danboemon. Danbijmon dapat
digunakan sebagai model untuk Papan Bilangan pada proses pembelajaran
12
matematika materi operasi hitung bilangan bulat, Pembuatan Board Doraemon dan Danboemon melibatkan siswa sehingga dapat melatih dan mengembangkan kreativitas siswa dalam menghasilkan sebuah karya, dan siswa akan semakin termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan karya mereka sendiri,
Gambar 2.3
Proses pem buatan media
II
A.5. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan pola atau rencana yang digunakan oleh guru untuk melakukan serangkaian kegiatan dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran. Jenis-jenis model pembelajaran antara lain• belajar kolaboratif belajar kuantum, belajar kooperatif belajar tematik da in-lain.
Anitah ( 2014: 3.7) mengemukakan bah, a belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan kegiatan bclajamya sendiri clan juga anggota yang lain. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dibagi dalam beberapa kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan minimal 2 siswa, Setelah menerima
pembelajaran dari guru kelompok-kelompok tersebut berdiskusi dan menyelesaikan masalah atau tugas secara bekerja sama dengan tujuan agar sernua anggota kelompok dapat berhasil memahami materi pelajaran.
13
Model
•pembelajaran Think-Pair Share (TPS) merupakan su.atu model
pembelajaran kooperatif dimana siswa diberi kesempatan untuk berpikir mandiri dan sating membantu dengan teman lainnya. Model TPS adalah model pembelajaran dif:an pola kerjasama dengan teman sebangku. Model pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan kolegan ra di Universitas Maryland. Arends dalam Triyanto (2009: 81) rnenyatakan bahwa think-pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk mernbuat rariasi suasana pola diskusi kelalfembelajaran TPS membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab individu dan memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu dengan teman sebangku atau pasangannya,
B. Basil lnovasi Yang Relevan
Penelitian ini merupakan pembaharuan dari ino asi pembelajaran lainnya. Ada beberapa media pembelajaran yang menginspirasi peneliti untuk mengembangkan media danboemon board. Hasil inovasi yang relevan dengan media yang peneliti buat antara lain :
a. Media Balok B ilangan hasil mo ast dari Zainuddin, S.Pd
(http:/ /redaksij urnalpendidikan. blogspot.co.id/2010/03/pen ggunaan-balok-
garis~bilangan~pada.hllnl
Gambar 2.4
Balok Bilangan
14
b. Media Turts Jiang karya ino asi pembelajaran dad Rita Eryani, S.Pd finalis lomba kar a ino asi pembelajaran tahun 2016 ( Wasito dkk, 2017:
67)
c. Timbangan Bilangan (bttps://www.kompasiana.com/zaharafa/penerapan- alat-peraga-timbangan-bilangan-pada-pem.belajaran-
m.atem.atika 5979f3fa2ced9708aa78c552)
Gambar 2.5
Timbangan Bilangan
Ada beberapa persamaan clan perbedaan dari ketiga karya movasi tersebut dengan karya inovasi yang peneliti buat, Persamaan dari karya inovasi tersebut dengan karya inovasi yang peneliti buat adalah sama-sama menggunakan prinsip
hukum kekekalan paniang dan merupakan bentuk lain dari garis bilangan dengan cara penggunaan yang hampir sama, Perbedaannya ada pada bahan dan cara pembuatannya.Persamaan dapat dijadikan ragam pilihan dalam memanfaatkan inovasi karya pembelajaran tersebut untuk tercapainya tujuan pe.elajaran dan
perbedaan merupakan karakteristik tersendiri bagi setiap karya inovasi
pembelaj aran.
15
BAB III
KARYAINOVASIPEMBELAJARAN
A. Ide Dasar
Pembelajasan sebaikn a dilakukan dengan suasana ang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan malas-malasan dahilJ mengikuti proses pembelajaran sehingga basil. belajar akan menjadi optnnal. Oleh karena itu guru hams dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi kelas,
Pembelajaran matematika di kelas IV SDN 102094 Paya Pinang pada
II
materi operasi hitung bilangan bulat dianggap sebagai materi yang sulit. Banyak
persoalan yang muncul pada saat siswa menyelesaikan soal-soal, Pemahaman konsep dari buku panduan tidak terlalu °jjbantu siswa dikarenakan konsep yang diberikan merupakan semi konkret yaitu menggunakan alat peraga garis bilangan, Dalam kondisi ang seperti ini sulit diharapkan siswa memperoleh hasil belajar yang optimal.
Guru ingin menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga menumbuhkan minat siswa untuk aktif dalam pembelajaran, Guru juga ingin agar siswa dapat dengan mudah memahami konsiJyang dipelajari dengan memberikan penjelasan dan menanamkan pengertian pembelajaran matematika materi operasi hi tung bilangan bulat secara konkret,
Untuk mencapai hal tersebut guru mempunyai ide untuk menggunakan danboemon board yaitu papan bilangan yang bemuansa doraemon dan boneka kardus doraemon. Karakter doraemon yang familiar diharapkan dapat disukai oleh SlS" a.
II
B. Rancangan Karya lnovasi Pembelajaran
Pada pembelajaraa materi operasi hitung bilangan bulat guru merancang sebuah Board atau papan yang berbahan dasar kertas karton dengan kotak-kotak yang berisi bilangan bulat berlatar belakang gambar kartun doraemon. Rancangan ini merupakan modifikasi dari balok garis bilangan. Selain papan bilangan
16
diperlukan sebuah model yang digunakan sebagai alat peragaan. Model yang digunakan adalah sebuah boneka kardus Doraemon atau discbut juga Danboemon. Peneliti kemudian memberi nama media ini Danboemon Board yang artinya Papan Bilangan dengan Boneka Kardus Doracmon.
Dalam menyelesaikan soal siswa diarahkan scperti melakukan suatu permainan dengan aturan tertentu. Dengan pembelajaran yang demikian diharapkan siswa menjadi aktif dan pemahaman konsep siswa menjadi lebih optimal.
Alat dan Bahan
Media pembelajaran ini terdiri alas papan bilangan ( Board) dan model peragaan yaitu Boneka kardus Doraemon ( Danboemon ). Alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan media ini adalah sebagai berikut :
I. Papan bilangan (Board):
l) Kertas
2) Laptop I Komputer dan Printer
3) Gambar Kartun Doraemon
4) Kertas jilid backover bekas/ Karton ubi/styrofoam board
5) Lem
2. Danboemon :
1) Karton/ kertas jilid backover bekas
2) Pola Danboemon
3) Double tape I lem
4) Gunting I Cutter
C. Proses Pcncmuan I Pembaharuan
Cara pembuatan media ini sangat mudah dan bahan-bahan yang digunakan juga bisa memanfaatkan bahan bekas yang ada di sckitar kita. Dalam proses pembuatannya dapat dilakukan bersama-sama dengan siswa sehingga dapat melatih kreativitas siswa dalam memanfaatkan bahan bekas. Adapun proses pembuatan media Danboemon Board adalah sebagai berikut :
1. Papan Bilangan (Board)
a. Siapkan gambar kartun doraemon yang bisa diunduh dari internet
17
Gambar3.l
Gambar Kartun doraemon
b. Edit gambar di Paint dan sisipkan bilangan bulat di dalam gambar, pindahkan gam bar ke microsoft word kemudian print out
Gambar 3.2
Tampilan di microsoft word
c. Siapkan kertas karton atau stryfoamboard dengan panjang 40 cm dan lebar 6 cm. Tempelkan hasil print out
Gambar3.3
Board Doraemon
18
2. Danboemon
Gambar 3.4
Danboemon
a. Bual pola danboemon. pola bisa didownload dari internet. Print out dcngan menggunakan kertas A4. Tempelkan Pola danboemon pada kertas jilid backover
atau kertas karton
Garn bar 3.5
Pola Danboemon
b.Gunting scsuai garis pola
c. Garis yang hi tam merupakan garis lipatan
d.Bcntuk dengan cara melipat dan beri lem bagian yang berwarna hitam, kemudian rekatkan tiap bagian sesuai dengan pola sehingga menjadi kepala, badan, tangan dan kaki
e. Satukan badan dengan kepala dengan memasukkan sisi s dan sisi r pada badan kc sisi s dan sisi r yang telah dilubangi di bagian kepala. Bisa juga dilem atau direkatkan dengan menggunakan double tape.
19
f. Satukan tangan dan kaki ke badan sesuai dengan pola
Gambar3.6
Danboemon Board
0 Response to "MEDIA DORAEMON BOARD DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN BASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT"
Post a Comment